Home | Looking for something?
  • Cerita
  • Edit
  • Senin, 19 April 2010


    Published: 08 Feb 2010 18:38:00 WIB by: kickandy

    YKAKI merupakan organisasi nirlaba dari para orangtua penderita kanker serta para simpatisan. Walaupun Pemerintah telah menyediakan dana untuk pelayanan kesehatan bagi keluarga kurang mampu. Namun, mereka masih memerlukan banyak bantuan, seperti tempat tinggal sementara bagi penderita dari luar kota. Untuk itu, rumah singgah yang diberi nama Rumah Kita didirikan sejak 1 November 2006, dengan modal awal hasil saweran para pengurus YKAKI.

    Awalnya Pinta dan Ira, 2 dari 3 pendirinya sama-sama memiliki anak yang mengidap kanker. Anak Ibu Pinta, Andrew Manullang meninggal pada Desember 2006, pada usia 16 tahun. Sedangkan, Anak Ibu Ira, Aditya Wicaksono Sulistyo meninggal pada Maret 2005, pada usia 25 tahun. Mereka sama-sama melakukan pengobatan di Belanda. Disana mereka tinggal di Rumah Singgah disamping Rumah Sakit. Ide ini kemudian mereka coba terapkan di Indonesia. Untuk merealisasikan ide tersebut, mereka bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit untuk mensosialisasikannya. Biasanya mereka mencari kontrakan yang berada didekat lokasi Rumah Sakit untuk dijadikan Rumah Singgah.

    Di Rumah Kita, pasien yang tidak mampu hanya perlu membayar Rp. 5000/malam bahkan jika mereka sama sekali tidak mampu pihak YKAKI bahkan tidak menarik biaya sepeserpun. YKAKI juga menyediakan sembako, seperti minyak, teh, gula, dan kopi. Ira menjelaskan, dengan adanya rumah singgah dekat RSCM bisa mengurangi kepadatan di rumah sakit ini. Keluarga pasien juga dapat beristirahat, mengingat mengurusi pasien sangat menguras tenaga. Keluarga penderita kanker anak datang dari berbagai daerah, terutama Pulau Jawa dan Lampung.

    Di Rumah Kita, anak-anak yang berobat diberi semangat dan difasilitasi tempat yang nyaman agar mereka menjadi rajin berobat. Karena lingkungan yang bersih sangat diperlukan bagi anak-anak penderita kanker. Menurut salah satu pengurusnya, Ira, anak-anak yang pernah tinggal di Rumah Singgah ini, menjadi rajin berobat karena mereka tahu bahwa di rumah singgah mereka akan bertemu dengan teman-temannya.

    Di tempat ini para orang tua dapat sharing mengenai perkembangan anak-anak mereka yang menderita kanker. Mereka juga bisa saling memberi info dan menguatkan, sehingga mereka tidak merasa sendiri. Syarat untuk bisa tinggal di Rumah Singgahpun mudah, mereka hanya perlu terdaftar di Rumah Sakit dan masuk ke kelas III. Di Rumah Kita, orang tua penderita kanker bisa memasak sendiri, mereka bahkan menganggap Rumah Singgah ini sebagai rumah kedua mereka. Menurut salah satu pasien penderita kanker ovarium yang berasal dari Batam, Dia merasa terbantu dengan adanya Rumah Singgah karena suaminya sendiri hanya seorang supir. Pasien lainnya yang berasal dari Lampung mengatakan dengan tinggal di Rumah Singgah, dia tidak merasa sendirian karena ada teman-teman yang bernasib sama.

    Selain itu, YKAKI juga menyediakan program belajar nonformal "Sekolahku" yang diberikan gratis kepada penderita kanker anak. Program Sekolahku diadakan di tiga Rumah Sakit yaitu RSCM (sejak November 2007), RS Kanker Dharmais (sejak November 2008) , dan RS Fatmawati (sejak Desember 2008). Untuk program ini, YKAKI bekerjasama dengan homeschooling-nya Kak Seto. Mereka mengajarkan materi yang sama dengan di sekolah, hanya saja waktu dan tempatnya berbeda. Program ini dibuat mengingat banyak penderita kanker yang bolak-balik dan menghabiskan banyak waktu untuk berobat, sehingga mereka kehilangan kesempatan mendapatkan pendidikan. Sekolah itu khusus dibuat untuk pasien yang berusia antara 6 bulan hingga 18 tahun dan bagi yang tidak kuat berjalan mentornya yang akan mendatangi ke kamar pasien itu. Salah seorang anak yang menngikuti program Sekolahku mengatakan senang dengang program Sekolahku karena banyak teman dan bisa tetap belajar. Sedangkan salah satu tutor yang mengajar di Sekolahku mengatakan bahwa dengan mengikuti program Sekolahku anak-anak dapat mengisi waktu luangnya dengan aktifitas lainnya. Mereka bisa tetap belajar sepeti anak normal lainnya.

    2 komentar:

    xiaokang mengatakan...

    keep posting bro.....jiayou...

    Guang Ming mengatakan...

    ok bro, you to

    GM

    Posting Komentar

     

    TV Channel

    google translate

    chat disini aja yuk ^^