Home | Looking for something?
  • Cerita
  • Edit
  • Senin, 26 April 2010

    6 Pertimbangan Sebelum Mengatakan "I Do"

     

    Senin, 19 April 2010 - 14:06 wib

    Fitri Yulianti - Okezone

    clip_image001

    Untuk membuat beban pernikahan terasa lebih ringan, sangat penting untuk mencapai kesepakatan tentang isu-isu kunci selama pacaran. (Foto: gettyimages)

    MENJAGA pernikahan harmonis adalah kerja keras. Dan untuk membuat beban terasa lebih ringan, sangat penting untuk mencapai kesepakatan tentang isu-isu kunci selama pacaran.
    Konselor pernikahan Varkha Chulani mengulas berbagai hal yang harus Anda diskusikan bersama calon suami/istri untuk menghindari kejutan yang tidak menyenangkan di kemudian hari. Mulai masalah keuangan hingga teknik menjadi orangtua, berikut
    Times of India membocorkan beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengatakan “Saya bersedia”.
    Keyakinan agama
    Hal ini tidak hanya penting untuk Anda merasa nyaman dengan keyakinan pasangan, tetapi juga untuk menguraikan nilai-nilai Anda kepadanya. Jika Anda seorang atheis, misalnya, apakah Anda merasa nyaman dengan pasangan yang sangat religius? Keyakinan apa yang harus dipilih anak Anda nantinya?
    Dua komunitas yang tinggal di lingkungan yang sama diharapkan memiliki tingkat toleransi tertentu. Ini pula yang berlaku dalam pernikahan.
    Kebiasaan pengeluaran uang
    Jika busana rancangan desainer ternama dan liburan tahunan ke luar negeri adalah kegemaran Anda, maka menikah dengan seseorang yang menganggap pengeluaran Anda adalah pemborosan uang, itu bukanlah ide yang baik (bahkan jika Anda memanjakan diri dengan uang hasil keringat sendiri). Jika dipaksakan, akan selalu ada perbedaan pendapat tentang bagaimana seharusnya memanfaatkan uang.
    Karena itu, diskusikan gaya hidup Anda bersamanya. Tanyakan beberapa pertanyaan, seperti "Seberapa layak sesekali menghabiskan uang untuk makan malam mewah?", "Berapa persen uang penghasilan harus disimpan setiap bulannya?”, “Bagaimana mengisi liburan?", dan sebagainya, akan memberitahukan banyak tentang kecenderungan kebiasaan pengeluaran pasangan.
    Punya anak
    Kapan Anda ingin punya anak? Masing-masing Anda mungkin ingin menunda memiliki keturunan, entah karena tidak siap menjadi orangtua, alasan karier, dan lainnya. Sebelum menikah, bicarakan rencana program keluarga berencana. Seorang anak adalah tanggung jawab dan membutuhkan perhatian yang sama dari orangtuanya.
    Uang
    Apakah Anda ingin punya rekening tabungan bersama, atau apakah Anda lebih suka rekening terpisah? Berapa persen dari penghasilan Anda akan dikontribusikan untuk biaya rumah tangga? Uang, jika tidak ditangani dengan hati-hati, bisa membuat keruh hubungan.
    Bicarakan hal ini secara rinci dan penuh kesabaran. Bahkan jika Anda tidak mencapai kesepakatan, sangat penting untuk menghargai bagaimana pasangan menangani keuangannya sendiri.
    Karier
    Apakah Anda adalah suami yang mengakomodasi perkembangan karier istri? Atau sebaliknya, seberapa jauh Anda mendorong karier suami? Beritahu pasangan, karier apa yang berarti bagi hidup Anda. Jika memang harus berdebat, tak perlu dihindari. Memeroleh kesepakatan tentang karier akan menguntungkan kedua pihak di kemudiah hari.
    Batasan
    Dari semua pembicaraan, ini adalah topik yang paling subyektif. Setiap hubungan memiliki batas-batas tertentu. Seberapa sering Anda boleh keluar malam bersama teman-teman? Apakah pasangan tidak masalah jika Anda mengundang teman-teman ke rumah untuk berpesta?
    Bahasa, perangai, dan kebiasaan pasangan akan berdampak pada hubungan. Jika ada sesuatu yang secara khusus Anda harapkan secara khusus, katakan. Jika ada sesuatu yang tidak bisa Anda patuhi, bicarakan.
    (ftr)

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    TV Channel

    google translate

    chat disini aja yuk ^^