Senin, 15 Maret 2010
Seorang wanita muda mengeluh kepada ayahnya, mengapa belakangan ini hidupnya sengsara dan semakin sulit. Mendengar hal itu, sang ayah tidak menjawab, ia malah mengajak anaknya ke dapur.
Sang ayah menyalakan kompor dan memasak air pada 3 buah panci kecil. Pada panci pertama, sang ayah memasukkan wortel, memasukkan telur pada panci kedua, dan memasukkan bubuk kopi pada panci ketiga. Setelah mendidih, sang ayah menaruh wortel, telur dan air kopi pada tempat yang berbeda.
Sang ayah menyuruh putrinya untuk memotong wortel, mengupas telur dan mengirisnya serta menghirup air kopi. Tanpa bisa menyembunyikan rasa heran dan penasaran, sang putri bertanya, "Apa maksud semua ini, Ayah?"
Setiap makanan mengajarkan kepada kita tetang bagaimana kita harus bersikap dalam menghadapi keanekaragaman masalah. Wortel itu sebelumnya keras, tetapi ketika dikeluarkan dari air yang mendidih, wortel menjadi lunak. Sebaliknya, sebelum telur dimasukan ke dalam air, isi dalam telur itu masih lunak dan cair. Namun ketika diangkat dari dalam air mendidih, telur itu menjadi keras. Padahal, sebelumnya telur itu begitu rapuh dan mudah pecah. Sementara itu, kopi bisa mengubah air biasa menjadi air yang harum.
Nah, dalam menghadapi kehidupan ini, mana yang kamu pilih? tanya sang ayah kepada putrinya.
Apakah kamu akan menyerah, menjadi keras, atau akan mengubah keanekaragaman masalah menjadi sebuah kemenangan. Sebagai koki atas kehidupanmu apa yang akan kamu sajikan ?
Renungan:
Setiap orang kan menghadapi berbagai masalah, apapun itu. Akan tetapi, semua berpulang pada diri kita masing-masing, bagaimana kita akan menyikapi masalah itu. Apakah kita akan menganggap masalah itu sebagai beban atau sebagai sesuatu hal yang begitu menyakitkan atau kita akan menjadikan semua masalah sebagai suatu pembelajaran atas kesabaran dan kedewasaan.
Apakah Anda pernah punya seorang teman sejati dalam hidup Anda? Klik link berikut ini untuk melihat beberpa gambar menarik tentang sebuah persabatan yang indah.
http://xk-centre.blogspot.com/2010/03/friendship.html
0 komentar:
Posting Komentar