Home | Looking for something?
  • Cerita
  • Edit
  • Rabu, 03 Februari 2010

    sudah terjadi

    Peter dan sheren sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat2 mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing2.

    sheren : “Duh, bosen banget. Gw jg mau punya pacar yg bisa berbagi waktu sama gw. “

    Peter : “Kayak nya tinggal kita berdua doang deh yang jomblo. Cuma kita berdua aja yg ga punya pasangan.”

    (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

    sheren : “Kayaknya gw ada ide bagus nih. Kita adain permainan yuk? “

    Peter : “Eh? Permainan apaan?”

    sheren : “Enngg... Gampang sih permainannya, gw jdi pacar lu, dan lu jadi pacar gw, tapi hanya untuk 100 hari aja. Gimana? Mau ga? “

    Peter : “ Oke... lagian gw jg ga ada rencana apa-apa buat bbrp bulan ke depan.”

    sheren : “ Kok lu ga tlalu niat sih.. Semangat dong! Hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan2 kemana nih? “

    Peter : “Gimana kalo kita nonton aja? Kalo gak salah film Seven Pounds lagi maen ya? Katanya bagus tuh”

    sheren : “Oke deh.. Yuk kita pergi sekarang. Ntar pulang nonton, kita ke karaoke ya.. ajak adik kamu sama pacar nya, biar seru “

    Peter : “Boleh juga. Double date nih.. “

    (merekapun pergi menonton, berkaraoke dan Peter mengantar sheren pulang malam hari nya)


    Hari ke 2 :
    Peter dan sheren menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe yang remang2 dan alunan musik yg syahdu membawa hati mereka pada situasi yg romantis. Sebelum pulang Peter membelikan sebuah kalung perak berliontin bintang untuk sheren.

    Hari ke 3:
    Mereka pergi ke mall untuk mencari kado buat sahabatnya Peter. Setelah berkeliling mall, mereka memutuskan untuk membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat, duduk di food court, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

    Hari ke 7:
    Bermain bowling bersama teman2 Peter. Tangan sheren sakit karena tidak terbiasa bermain bowling. Peter memijit2 tangan sheren dengan lembut.

    Hari ke 25:
    Peter mengajak sheren makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan seuara gelombang pantai. Sekali lagi, sheren memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

    Hari ke 41:
    Peter berulang tahun. sheren membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yg timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yg terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahun.

    Hari ke 67:
    Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy untuk sheren, dan sheren membelikan Peter sebuah pulpen.

    Hari ke 72:
    Pergi ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negri China. sheren penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang.” Kemudian peramal itu meneteskan air mata.

    Hari ke 84:
    Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempaskan kaki mereka. matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

    Hari ke 99:
    Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

    15.20 pm
    sheren : “Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar.”

    Peter : “Tunggu di sini, aku yang beli aja minumannya. Kamu mau minum apa? Aku teh botol aja ah.”

    sheren : “Aku aja yg beli. Kamu kan capek udah nyetir keliling kota hari ini. Bentar ya”

    Peter mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dmn2 Jakarta selalu macet.

    15.30pm
    Peter sudah menunggu selama 10 menit dan sheren belum juga kembali. Tiba2 seseorang yg tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.

    Peter : “Ada apa, Pak?”

    Orang asing : “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayak nya perempuan itu temanmu”

    Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yg panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh sheren bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera mengambil mobilnya dan melarikan sheren ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruangan ICU selama 8 jam. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.


    23.53pm
    Dokter : “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yg terbaik, dia masih bernafas sekarang, tapi Yang Kuasa akan segera menjemputnya. Kami menemukan surat ini dalam kantongnya.”

    Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan Peter segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat sheren. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan sheren dan menggenggam tangan sheren dengan erat.
    Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasakan torehan luka yg sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis sheren untuknya.


    Dear Peter
    Ke 100 hari kita sudah hampir berakhir...
    Aku menikmati hari2 yg kulalui bersamamu
    Walaupun kadang2 kamu jutek dan tidak bisa ditebak
    tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku...
    Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yg berharga dalam hidupku.
    Aku menyesal tidak pernah berusaha mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
    Sekarang aku tidak meminta apa2 hanya berharap kita bisa memperpanjang hari2 kebersamaan kita.
    Sama seperti yg kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku.
    Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada di sisiku seumur hidupku.
    Peter, aku sangat sayang padamu


    23.58 pm
    Peter : “sheren, apakah kau tau harapan apa yg aku ucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Akupun berdoa adar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
    sheren, kamu tidak bisa meninggalkanku! Hari yg kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! sheren, aku sayang padamu....!!”

    Jam dinding berdentang 12 kali..... Jantung sheren berhenti berdetak.
    Hari itu adalah hari ke 100...!

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    TV Channel

    google translate

    chat disini aja yuk ^^