Home | Looking for something?
  • Cerita
  • Edit
  • Sabtu, 09 Oktober 2010

    Besar Kecil Normal

    clip_image001

    Nasi ayam hainan ala Restoran Asia di hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta. TEMPO/Dwianto Wibowo

    TEMPO Interaktif, Sydney -Di daftar menu ada tulisan "Perlu diketahui, sayuran dan salad di samping (menu) BUKAN dekorasi, tapi mereka bagian dari makanan juga!" Ini bukan intimidasi, melainkan pesan sebuah restoran yang muak terhadap sampah yang ditinggalkan tamu. Restoran menyuruh pelanggannya memakan semua yang ada di piring masing-masing demi cinta kepada bumi. Jika tidak menghabiskannya, pelanggan harus membayar denda dan tak boleh kembali.
    Koki Yukako Ichikawa malah mendiskon 30 persen buat tamu yang menyantap tandas makanan mereka di Wafu, Surry Hills, Sydney, yang menggambarkan "bebas rasa bersalah masakan Jepang". "Demi masa depan berkelanjutan, kami sedikit menuntut dibanding restoran kebanyakan," katanya dalam daftar kebijakan di restoran itu yang telah dikunci. Bila pelanggan tetap cuek, mereka dilarang makan lagi.
    Kebijakan ketat Wafu ini disambut baik oleh beberapa orang, tapi juga dikritik sebagai tindakan arogan. Ichikawa tak terpengaruh. "Wafu bukan sekadar restoran, tapi juga perpanjangan dari etika pribadi Yukako untuk makanan dan makanan," ujar pernyataan Wafu di situs webnya. "Kami tidak hanya berkomitmen melayani makanan yang memelihara dan menghormati tubuh mereka, tapi juga secara aktif mendedikasikan untuk pemahaman tentang limbah, dan menganggap serius tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan masa depan."

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    TV Channel

    google translate

    chat disini aja yuk ^^