Home | Looking for something?
  • Cerita
  • Edit
  • Sabtu, 05 Juni 2010

     

    Setelah gempa bumi tanggal 23 Oktober 2004, Desa Yamakosi berada dalam keadaan rusak total dan terisolasi karena semua jalan-jalan setempat telah terputus. Dengan serentetan gempa susulan, telah menambah potensial bahaya tanah longsor. Pada tanggal 25 Oktober, semua penduduk desa diungsikan oleh helikopter ke pusat penginapan yang berjarak dekat. Dalam situasi ini, kakek itu terpaksa meninggalkan Mari karena pada waktu bencana alam, menyelamatkan nyawa manusia adalah prioritas yang utama. Ia meninggalkan semua makanan binatang untuk anjing kesayangannya, berdoa semoga ia dan anaknya akan selamat dan melepaskan tali pengikat lehernya. Kemudian, ia pun menaiki helikopter untuk berangkat. Dengan perasaan sedih ia meninggalkan anjing yang telah menyelamatkan hidupnya. Dengan perasaan bersalah ia berkata, “Saya sangat menyesal, Mari.” Ia merasa hancur ketika mendengar Mari melolong dengan kesedihan yang dalam.

    clip_image001

    Dengan berlalunya waktu, cadangan makanannya pun habis; Mari harus mencari makanan di desa yang ditinggalkan, menderita banyak cobaan karena ia berusaha untuk melindungi anak-anaknya yang masih kecil. Sementara itu sang kakek terus-menerus memikirkan keadaan anjingnya. Dengan kekhawatiran yang terus-menerus akhirnya ia jatuh sakit dan harus dibawa ke rumah sakit. Kemudian dua minggu setelah pengungsian, para penduduk desa Yamakosi diizinkan kembali untuk melihat desanya. Di antara yang kembali, terdapat anak laki-laki dari orang tua itu yang dengan segera mulai mencari Mari. Setelah mencari beberapa saat, pada akhirnya ia menemukan Mari yang jauh lebih kurus. Mari agak ragu saat namanya dipanggil, tetapi kemudian ia berlari menyongsong. Ia memegang Mari dan memeluknya dalam waktu yang lama. Mari tak mempunyai cukup makanan untuk dirinya, tetapi ia menyusui anaknya dan merawatnya sebaik yang dapat ia lakukan. Kebalikan dari ibunya yang kurus, tiga anak anjing itu terlihat gemuk dan sehat saat mereka tidur dengan manisnya di beranda. Anak laki-laki dari orang tua itu sangat senang ketika melihat anak anjing itu tumbuh dengan sehat.

    clip_image002

    Sebelum Desa Yamakosi dibangun kembali, orang-orang desa tinggal di perumahan darurat di kota yang tak jauh dari desa tersebut. Karena mendapat tugas dalam urusan periklanan untuk komite desa, anak laki-laki itu sangatlah sibuk, maka ia menitipkan Mari dan anak-anaknya ke dalam perawatan keluarga lain. Ketika sang kakek masih berada di rumah sakit, orang yang mengurus Mari membawanya untuk mengunjungi sang kakek. Demikianlah, setelah mengalami cobaan yang tak terhitung banyaknya, Mari dan orang tua itu akhirnya bersama kembali. Mari sangat gembira melihat orang tua itu, kesehatannya pun semakin membaik. Dengan bibir bergetar dan air mata yang berlinang ia berkata, “Terima kasih karena telah menyelamatkan hidup saya.”

    Kemudian pada bulan April 2005, sang kakek keluar dari rumah sakit dan tinggal bersama Mari dan anak laki-lakinya di sebuah apartemen. Pada waktu itu tiga anak anjing Mari telah diadopsi oleh keluarga lain dan tumbuh dengan sehat di rumah barunya. Sekarang ini, kakek dan keluarganya masih tinggal di apartemen, tetapi juga berharap dapat segera kembali ke desa Yamakoshi.

    0 komentar:

    Posting Komentar

     

    TV Channel

    google translate

    chat disini aja yuk ^^